Senin, 10 November 2014



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Suatu komunitas tumbuhan yang belum stabil akan senantiasa mengalami perubahan – peubahan. Perubahan itu misalnya mencakup dalam hal komposisi jenis, struktur maupun fungsinya. Dalam bahasa biologi, perubahan komunitas tumbuhan berlangsung secara teratur, terarah dan dapat di ramalkan menuju ke satu arah yang disebut suksesi ekologi, atau menurut konsep mutakhir di takrifkan sebagai pergantian jenis yang oportunis oleh jenis – jenis yang lebih mantap dan dapat menyesuaikan secara lebih baik dengan lingkungannya.

1.2  Tujuan
1.      Mengetahui apa itu suksesi
2.      Megetahui jenis – jenis suksesi
3.      Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi  terjadinya suksesi

1.3  Manfaat
Untuk mengetahui seperti apa suksesi di alam dan mengetahui pembagian suksesi.


BAB II
PEMBAHASAAN
2.1              Pengertian Suksesi
Pengamatan yang lama pada pergantian vegetasi di alam menghasilkan konsep suksesi.Komunitas yang terdiri dari berbagai populasi bersifat dinamis dalam interaksinya yang berarti dalam ekosistem mengalami perubahan sepanjang masa. Proses perubahan atau perkembangan ekosistem atau komunitas yang berlangsung menuju kedewasaan dan keseimbangan kesatu arah yang berlangsung lambat secara teratur, pasti, dan terarah serta dapat diramalkan disebut suksesi.
Suksesi terjadi akibat dari modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem, dan terjadinya faktor per-saingan di antara satuan-satuan vegetasi menyebabkan perubahan ke arah tertentu. Proses suksesi berakhir dengan sebuah komunitas mantap (ekosistem klimaks).
Suksesi merupakan proses yang menyeluruh dan kompleks dengan adanya permulaan, perkembangan dan akhirnya mencapai kestabilan pada fase klimaks. Klimaks merupakan fase kematangan yang final, stabil memelihara diri dan berproduksi sendiri dari suatu perkembangan vegetasi dalam suatu iklim.
2.2 Jenis – Jenis Suksesi
            1.Suksesi primer
            Suksesi primermerupakan suatu tahapan perubahan komunitas biotik ke komunitas biotik lain, yang dimulai dengan kehadiran tumbuhan pioner disuatu tempat berbatu yang belum pernah dijumpai adanya komunitas biotik tersebut sebe-umnya, kemudian menjadi ekosistem hutan. Terjadi bila komunitas asal mengalami gangguan berat, sehingga mengakibatkan komunitas asal hilang secara total, dan di tempat komunitas asal terbentuk komunitas lain di habitat baru tersebut.
            Pada habitat baru ini tidak ada lagi organisme yang membentuk komunitas asal tertinggal, gangguan ini dapat terjadi secara alami seperti letusan gunung api, tanah longsor, endapan lumpur dimuara sungai, endapan pasir di pantai, maupun akibat aktivitas manusia seperti pertambangan. Pada habitat tersebut secara perlahan, searah, dan pasti akan berkembang menuju suatu komunitas yang klimaks dalam waktu lama, proses ini disebut suksesi primer. Proses suksesi primer ini membutuhkan waktu yang lama sampai ratusan tahun.
            Suksesi primer dimulai di atas bongkahan batu pada pulau yang baru timbul, delta yang baru terbentuk, danau baru dan sebagainya. Pelapukan batu-batuan pada ekosistem yang rusak total karena pengaruh iklim (hari panas, kering dan waktu hujan, dingin atau basah), mengandung bahan unsur mineral dan organik yang dapat ditumbuhi oleh tumbuhan pioner (lumut kerak dan algae). Pengaruh iklim terus berlangsung hingga bahan mineral dan bahan organik semakin tebal sehingga dapat ditumbuhi oleh tumbuhan herba dan tahunan.     Contoh yang terdapat di Indonesia adalah terbentuknya suksesi di Gunung Krakatau yang pernah meletus pada tahun 1883. Di daerah bekas letusan gunung Krakatau mula-mula muncul pioner berupa lumut kerak (li-kenes) serta tumbuhan lumut yang tahan terhadap penyinaran matahari dan kekeringan. Tumbuhan perintis itu mulai mengadakan pelapukan pada daerah permukaan lahan, sehingga terbentuk tanah sederhana.

2.Suksesi sekunder
            Proses suksesi sekunder relatif sama dengan yang terjadi pada suksesi primer. Perbedaannya terletak pada keadaan kerusakan dan kondisi awal dari habitatnya. Terjadinya gangguan menyebabkan komunitas alami tersebut rusak baik secara alami maupun buatan, dimana gangguan tersebut tidak merusak total komunitas dan tempat hidup organisme sehingga substrat lama (substrat tanah sudah terbentuk sebelumnya), masih ada komunitas awal yang tersisa.
            Maka pada substrat tersebut terjadi perkembangan komunitas yang selanjutnya disebut suksesi sekunder. Proses kerusakan komunitas disebut denudasi, yang dapat disebabkan oleh api, pengolahan, angin kencang, banjir, gelombang laut, penebangan hutan, dan kegiatan-kegiatan biotis lainnya menyebabkan vegetasi asal musnah. Proses suksesi sekunder ini membutuhkan waktu sampai puluhan tahun.
            Pada suksesi sekunder benih ataupun biji-biji bukan berasal dari luar tetapi dari dalam habitat itu sendiri.. Contoh seperti tegalan, semak belukar bekas ladang, padang alang-alang dan kebun karet dan kebun kelapa sawit yang ditinggalkan, adalah sebagian dari contoh komunitas sebagai hasil dari contoh ko-munitas sebagai hasil suksesi.
Komunitas ini masih mengalami perubahan menuju kearah komunitas klimaks, kecuali bila dalam proses tersebut terjadi lagi gangguan, maka suksesi akan mundur lagi dan mulai kembali dari titik nol. Penelitian di dekat Samarinda, Kalimantan Timur, menunjukkan bahwa pembentukan padang alang-alang terjadi hanya dalam waktu 4 tahun setelah penebangan hutan primer atau hu-tan klimaks, memperlihatkan perubahan yang terjadi setelah ditebang habis dan kemudian dibakar setiap tahun untuk dijadikan ladang padi.

2.3              Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Suksesi
Terjadinya suksesi pada suatu komunitas atau ekosistem dipengaruhi oleh faktor, antara lain :
·         Luasnya komunitas asal yang rusak karena gangguan
·         Jenis-jenis tumbuhan yang terdapat di sekitar komunitas yang terganggu
·         Kehadiran tumbuhan pemencar biji dan benih
·         Iklim, terutama arah dan kecepatan angin yang membawa bjiji, spora dan benih la-in, serta curah hujan yang mempengaruhi perkecambahan biji dan spora dan per-kembangan semai selanjutnya.
·         Macam atau jenis substrat baru yang terbentuk
·         Sifat-sifat jenis tumbuhan yang ada di sekitar tempat terjadinya suksesi.
1. Susunan Ekosistem
Dilihat dari susunan dan fungsinya, suatu ekosistem tersusun atas komponen sebagai berikut.
a.       Komponen autotrof
Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau.


b.      Komponen heterotrof(Heteros = berbeda, trophikos = makanan).
            Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.

c.       Bahan tak hidup (abiotik)
            Bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari. Bahan tak hidup merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.

d.      Pengurai (dekomposer)
            Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan jamur.


BAB III
KESIMPULAN
3.1              KESIMPULAN

Suksesi merupakan perubahan suatu komunitas yang terjadi akibat suatu gangguan aik akibat gangguan alami maupun ganguan yang disengaja yang dimana perubahan komunitas itu terjadi dalam jang waktu yang cukup lama.
Suksesi dibagi atas dua yaitu suksesi Primer dan suksesi sekunder. Dimana suksesi primer terjadi akibat gangguan alam sehingga aktivitas habitat awal tidak dapat ditemukan lagi. Sedangkan suksesi sekunder terjadi akibat ganguan yang memang disengaja sehingga aktivitas habitat awal masih dapat ditemukan.





DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, Diah Dkk. 2006. Biologi 1 SMA dan SMK untuk Kelas X. Jakarta:
Erlangga.
Manurung,Binari Dkk. 2013. EKOLOGI TUMBUHAN. Medan : UNIMED
Tim Dosen. 2013. PENUNTUN PRAKTIKUM EKOLOGI TUMBUHAN. Medan
: UNIMED

1 komentar:

  1. Casino and Sports Betting in NJ - JetBlue NJ
    Casino & Sports 서귀포 출장안마 Betting is 제주도 출장안마 legal in New Jersey, with 아산 출장마사지 the first-of-its-kind casino launching on July 천안 출장샵 1st. It's $1,500 + $100000 Bonus, and features 보령 출장마사지 slots,

    BalasHapus