BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Suatu
komunitas tumbuhan yang belum stabil akan senantiasa mengalami perubahan –
peubahan. Perubahan itu misalnya mencakup dalam hal komposisi jenis, struktur
maupun fungsinya. Dalam bahasa biologi, perubahan komunitas tumbuhan
berlangsung secara teratur, terarah dan dapat di ramalkan menuju ke satu arah
yang disebut suksesi ekologi, atau menurut konsep mutakhir di takrifkan sebagai
pergantian jenis yang oportunis oleh jenis – jenis yang lebih mantap dan dapat
menyesuaikan secara lebih baik dengan lingkungannya.
1.2
Tujuan
1.
Mengetahui apa itu suksesi
2.
Megetahui jenis – jenis
suksesi
3.
Mengetahui faktor – faktor
yang mempengaruhi terjadinya suksesi
1.3
Manfaat
Untuk
mengetahui seperti apa suksesi di alam dan mengetahui pembagian suksesi.
BAB II
PEMBAHASAAN
2.1
Pengertian Suksesi
Pengamatan yang lama pada pergantian vegetasi di alam menghasilkan konsep
suksesi.Komunitas yang terdiri dari berbagai populasi bersifat dinamis dalam interaksinya
yang berarti dalam ekosistem mengalami perubahan sepanjang masa. Proses perubahan
atau perkembangan ekosistem atau komunitas yang berlangsung menuju kedewasaan
dan keseimbangan kesatu arah yang berlangsung lambat secara teratur, pasti, dan
terarah serta dapat diramalkan disebut suksesi.
Suksesi terjadi akibat dari modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas
atau ekosistem, dan terjadinya faktor per-saingan di antara satuan-satuan
vegetasi menyebabkan perubahan ke arah tertentu. Proses suksesi berakhir dengan
sebuah komunitas mantap (ekosistem klimaks).
Suksesi merupakan proses yang menyeluruh
dan kompleks dengan adanya permulaan, perkembangan dan akhirnya mencapai kestabilan
pada fase klimaks. Klimaks merupakan fase kematangan yang final, stabil
memelihara diri dan berproduksi sendiri dari suatu perkembangan vegetasi dalam
suatu iklim.
2.2 Jenis – Jenis
Suksesi
1.Suksesi
primer
Suksesi primermerupakan suatu tahapan perubahan komunitas biotik ke komunitas biotik
lain, yang dimulai dengan kehadiran tumbuhan pioner disuatu tempat berbatu yang
belum pernah dijumpai adanya komunitas biotik tersebut sebe-umnya, kemudian
menjadi ekosistem hutan. Terjadi bila komunitas asal mengalami gangguan berat,
sehingga mengakibatkan komunitas asal hilang secara total, dan di tempat
komunitas asal terbentuk komunitas lain di habitat baru tersebut.
Pada habitat baru ini tidak ada lagi
organisme yang membentuk komunitas asal tertinggal, gangguan ini dapat terjadi
secara alami seperti letusan gunung api, tanah longsor, endapan lumpur dimuara
sungai, endapan pasir di pantai, maupun akibat aktivitas manusia seperti
pertambangan. Pada habitat tersebut secara perlahan, searah, dan pasti akan
berkembang menuju suatu komunitas yang klimaks dalam waktu lama, proses ini
disebut suksesi primer. Proses suksesi primer ini membutuhkan waktu yang lama
sampai ratusan tahun.
Suksesi primer dimulai di atas
bongkahan batu pada pulau yang baru timbul, delta yang baru terbentuk, danau
baru dan sebagainya. Pelapukan batu-batuan pada ekosistem yang rusak total
karena pengaruh iklim (hari panas, kering dan waktu hujan, dingin atau basah),
mengandung bahan unsur mineral dan organik yang dapat ditumbuhi oleh tumbuhan
pioner (lumut kerak dan algae). Pengaruh iklim terus berlangsung hingga bahan
mineral dan bahan organik semakin tebal sehingga dapat ditumbuhi oleh tumbuhan
herba dan tahunan. Contoh yang terdapat
di Indonesia adalah terbentuknya suksesi di Gunung Krakatau yang pernah meletus
pada tahun 1883. Di daerah bekas letusan gunung Krakatau mula-mula muncul
pioner berupa lumut kerak (li-kenes) serta tumbuhan lumut yang tahan terhadap
penyinaran matahari dan kekeringan. Tumbuhan perintis itu mulai mengadakan
pelapukan pada daerah permukaan lahan, sehingga terbentuk tanah sederhana.
2.Suksesi sekunder
Proses suksesi sekunder relatif sama
dengan yang terjadi pada suksesi primer. Perbedaannya terletak pada keadaan
kerusakan dan kondisi awal dari habitatnya. Terjadinya gangguan menyebabkan
komunitas alami tersebut rusak baik secara alami maupun buatan, dimana gangguan
tersebut tidak merusak total komunitas dan tempat hidup organisme sehingga
substrat lama (substrat tanah sudah terbentuk sebelumnya), masih ada komunitas
awal yang tersisa.
Maka pada substrat tersebut terjadi
perkembangan komunitas yang selanjutnya disebut suksesi sekunder. Proses kerusakan komunitas disebut denudasi, yang dapat disebabkan oleh
api, pengolahan, angin kencang, banjir, gelombang laut, penebangan hutan, dan
kegiatan-kegiatan biotis lainnya menyebabkan vegetasi asal musnah. Proses
suksesi sekunder ini membutuhkan waktu sampai puluhan tahun.
Pada suksesi sekunder benih ataupun
biji-biji bukan berasal dari luar tetapi dari dalam habitat itu sendiri.. Contoh seperti tegalan, semak
belukar bekas ladang, padang alang-alang dan kebun karet dan kebun kelapa sawit
yang ditinggalkan, adalah sebagian dari contoh komunitas sebagai hasil dari
contoh ko-munitas sebagai hasil suksesi.
Komunitas ini masih mengalami perubahan menuju kearah komunitas klimaks,
kecuali bila dalam proses tersebut terjadi lagi gangguan, maka suksesi akan
mundur lagi dan mulai kembali dari titik nol. Penelitian di dekat Samarinda,
Kalimantan Timur, menunjukkan bahwa pembentukan padang alang-alang terjadi
hanya dalam waktu 4 tahun setelah penebangan hutan primer atau hu-tan klimaks,
memperlihatkan perubahan yang terjadi setelah ditebang habis dan kemudian
dibakar setiap tahun untuk dijadikan ladang padi.
2.3
Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Suksesi
Terjadinya suksesi pada suatu komunitas atau ekosistem dipengaruhi oleh
faktor, antara lain :
·
Luasnya komunitas asal yang rusak karena
gangguan
·
Jenis-jenis tumbuhan yang terdapat di
sekitar komunitas yang terganggu
·
Kehadiran tumbuhan pemencar biji dan
benih
·
Iklim, terutama arah dan kecepatan angin
yang membawa bjiji, spora dan benih la-in, serta curah hujan yang mempengaruhi
perkecambahan biji dan spora dan per-kembangan semai selanjutnya.
·
Macam atau jenis substrat baru yang
terbentuk
·
Sifat-sifat jenis tumbuhan yang ada di
sekitar tempat terjadinya suksesi.
1. Susunan Ekosistem
1. Susunan Ekosistem
Dilihat dari susunan
dan fungsinya, suatu ekosistem tersusun atas komponen sebagai berikut.
a.
Komponen
autotrof
Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan
sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi
seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen,
contohnya tumbuh-tumbuhan hijau.
b.
Komponen
heterotrof(Heteros = berbeda, trophikos = makanan).
Heterotrof merupakan organisme yang
memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan bahan tersebut
disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia,
hewan, jamur, dan mikroba.
c.
Bahan tak
hidup (abiotik)
Bahan tak hidup yaitu komponen fisik
dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari. Bahan tak hidup
merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan
tempat hidup.
d.
Pengurai
(dekomposer)
Pengurai adalah
organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme
mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai menyerap sebagian hasil
penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat
digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan
jamur.
KESIMPULAN
3.1
KESIMPULAN
Suksesi merupakan perubahan suatu komunitas yang terjadi akibat suatu
gangguan aik akibat gangguan alami maupun ganguan yang disengaja yang dimana
perubahan komunitas itu terjadi dalam jang waktu yang cukup lama.
Suksesi dibagi atas dua yaitu suksesi Primer dan suksesi sekunder. Dimana
suksesi primer terjadi akibat gangguan alam sehingga aktivitas habitat awal
tidak dapat ditemukan lagi. Sedangkan suksesi sekunder terjadi akibat ganguan
yang memang disengaja sehingga aktivitas habitat awal masih dapat ditemukan.
DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, Diah Dkk.
2006. Biologi 1 SMA dan SMK untuk Kelas X. Jakarta:
Erlangga.
Manurung,Binari Dkk.
2013. EKOLOGI TUMBUHAN. Medan : UNIMED
Tim Dosen. 2013. PENUNTUN
PRAKTIKUM EKOLOGI TUMBUHAN. Medan
: UNIMED
Casino and Sports Betting in NJ - JetBlue NJ
BalasHapusCasino & Sports 서귀포 출장안마 Betting is 제주도 출장안마 legal in New Jersey, with 아산 출장마사지 the first-of-its-kind casino launching on July 천안 출장샵 1st. It's $1,500 + $100000 Bonus, and features 보령 출장마사지 slots,