Senin, 10 November 2014



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Suku caricaceae dan suku Bixaceae merupakan suku dari tumbuhan bangsa Parietales. Bangsa Parietales berupa tumbuha  berkayu dengan daun – daun yang tersebar, sebagian tumbuhan memiliki daun penumpu dan ada juga yang tidak memiliki daun penumpu. Bunga bangsa ini merupakan bunga banci mempunyai mahkota dan kelopak yang berjumlah 5.  Benang sari jumlahnya sama dengan daun mahkota. Bakal buahnya mmenunpang dan buahnya beruang satu.
Suku Malvaceae merupakan bangsa Malvales yang ciri khasnya yaitu terdapatnya columna (bagian bunganya terdiri atas perlekatan bagian bawah tangkai sarinya membentuk badan yang menyelubungi putik dan bagian pangkalnya berlekatan denganpangkal daun – daun mahkota.
Suku Oxalidaceae merupakan bagian dari bangsa geraniales dimana bangsa ini kebanyakan berupa semak, memiliki daun tunggal, dengan daun penumpu. Bakal buah beruang 3 dengan bakal biji disudut – sudut ruang.

1.1    Tujuan
1.      Mengetahui pembagian suku dari suku bixaceae,suku malvaceae, suku caricaceae dan suku oxalidaceae
2.      Mengetahui manfaat dari suku bixaceae,suku malvaceae, suku caricaceae dan suku oxalidaceae


BAB II
ISI

2.1 Suku Bixaceae
Bixaceae merupakan nama suku untuk kesumba – kesumbaan yang ditandai dengan kandungan zat warna merah ( bixin) yang dapat dipergunakan sebagai pewarna kuku dan sumber pewarna merah.
Ciri – ciri suku bixaceae :
Habitus berupa pohon, daun tunggal, tulang daun menjari  dan duduk daun tersebar, serta mempunyai daun penumpu. Kelopak daun berjumlah 5, dan mahkota juga berjumlah 5. Bunga besar,merupakan  banci, aktinomorf. Bakal buah menumpang, beruang satu dengan dua tembuni pada dindingnya. Pada tiap tembuni terdapat banyak bakal biji, masing – masing dengan dua integumen, tangkai putik satu, buahnya kendaga, penuh dengan rambut –rambut atau gundul disebelah luarnya, membuka dengan dua katup diantara tembuni. Biji dengan kulit luar, berdaging berwarna merah, mempunyai endosperm, lembaga besar dengan daun lembaga yang lebar dan melengkung pada ujungnya.  Suku ini hanya terdiri atas satu suku Bixa yang monotipik.
Contoh tanaman ini yaitu :
1.      Bixa orrellana
http://www.messersmith.name/wordpress/wp-content/uploads/2010/12/paint_plant_bixa_orellana_IMG_9843.jpg
Ciri –ciri
Kesumba keling adalah perdu atau pohon kecil dengan tinggi 2-8 m. Daunnya tunggal, bertangkai panjang, dan besar. Helaian daunnya berbentuk bulat telur, ujungnya runcing, dengan pangkal yang rata dan kadang berbentuk jantung. Tepi daunnya rata, dengan pertulangan daun menyirip, ukuran daunnya: 8-20 cm × 5-12 cm, berwarna hijau berbintik merah. Perbungaan tumbuhan ini majemuk, dengan warna merah muda atau putih dengan diameter 4-6 cm. Buahnya seperti rambutan, tertutup rambut seperti sikat, berwarna hijau sewaktu masih muda, dan merah tua apabila sudah masak. Buahnya pipih, panjang 2-4 cm, dan berisi banyak biji kecil berwarna merah tua.
Seluruh bagian Kesumba keling dapat dimanfaatkan untuk mengobati berbagai penyakit seperti demam, diare, kurang nafsu makan, masuk angin, beri-beri, pendarahan, bahkan menetralkan racun (detoksikan), peluruh air seni (diuretik) dan perut kembung

2.2 Suku Oxalidaceae
Kebanyakan berupa terna, ada pula yang berupa semak atau perdu atau bahkan berupa pohon. Daun majemuk menjari atau menyirip kadang – kadang tampak seperti daun tersebar biasanya tanpa daun penmpu. Bunga banci aktinomorf sering kali ada yang tidak sempurna karena adanya reduksi daun daun mahkotanya, biasanya terpisah – pisah,atau terangkai dalam berbagai ragam susunan. Bersifat simos ataupun rasemos. Kelopak bercangap atau berbagi lima, tersusun seperti genting. Daun mahkota 5, berkuku pendek bebas atau berlekatan pendek pada pangkalnya.  Benang sarinya 10, sebagian besar tanpa ada kepala sari, pada pangkalnya berlekatan. Bakal buah menumpang beruang lima tiap ruang berisi satu bakal biji. Buahnya buah kedangga yang membuka dengan membelah ruang, kadang – kadang buah buni. Contoh suku ini yaitu :
a.       Averhoa carambola ( belimbing wuluh)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbf_zmfsWKO5t6hZYlfvxFX9_4FeXr2hZph-FGM5J-AaKQTFHT3SiyyNYVqhK9em8j0oH9Nu9q4O_Mq3chyphenhyphen3cInObFH0QaH5uNBJEDywa7ZUE0o-ESA-tKC7BufMYThHshI5UsvkettYs/s1600/belimbing-wuluh.jpg
1.Batangnyakasar dan berbenjol-benjol, percabangannya sedikit, dan condong ke atas. Cabang mudanya berambut halus, seperti beledu dan berwarna cokelat muda.
2.Daunnya tersusun dalam bentuk ganda. Bentuknya kecil, berbentuk telur. . Daunnya termasuk majemuk, menyirip, dan ganjil. Anak daunnya bertangkai pendek, berbentuk bulat telur sampai jorong, ujungnya runcing, pangkalnya membulat, tepinya rata. Ia berwarna hijau, dan permukaan bawahnya berwarna hijau muda
3.Perbungaannya majemuk,. Berkelompok, keluar dari percabangan yang besar, kecil-kecil berbentuk bintang dan berwarna ungu kemerahan/merah saja.
4.Buahnya termasuk buah buni, berbentuk bulat lonjong bersegi, berwarna hijau kekuningan, berair banyak jika sudah masajm dan rasanya asam. Bentuk biji bulat telur, gepeng.

Manfaat :
Selain bermanfaat sebagai sayuran, dan pembersih alat- alat rumah tangga, ternyata belimbing wuluh memiliki khasiat sebagai obat dari berbagai macam penyakit. Diantaranya adalah batuk, sariawan stomatitis, perut sakit, gondongan parotitis, rematik, batuk rejan, gusi berdarah, sariawan, sakit gigi berlubang, jerawat, panu, tekanan darah tinggi (hipertensi), kelumpuhan, memperbaiki fungsi pencernaan, dan radang rektum.
  1. Bunga, dapat digunakan sebagai obat batu dan sariawan.
  2. Daun, dapat digunakan sebagai obat gondongan dan rematik
  3. Buah, dapat digunakan untuk obat batuk rejan, gusi berdarah, sariawan, sakit gigi berlubang, jerawat, panu, tekanan darah tinggi, kelumpuhan, dan radang ektum

2.3  Suku Malvaceae
Ciri tumbuhan yaitu habitusnya berupa semak atau terna. Daun tunggal bertepi rata, bertulang daun menjari, duduknya tersebar, mempunyai daun penumpu. Bunga besar, banci, aktinomorf, kelopak daun 4- 5 tersusun seperti katup, terdapat pada pangkal berrlekatan dengan buluh. Mahkota berjumlah 5, saling berlepasan, tetapi pada pangkal sering berlekatan dengan buluh “columna” yang merupakan perlekatan tangkai- tangkai searinya. Letaknya seperti genting. Bakal buah menumpang, beruang dua atau beruang banyak, sering kali beruang lima dengan 1 sampai banyak bakal biji.  Contoh tumbuhan ini yaitu
a.      Gossypium hyrsutum
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/e/ea/Thungapuram_Cotton_Plant.jpg
Ciri – ciri
·         Habitus semak
·         Serat halus yang menyelubungi biji
·         Tumbuhan 'semak' yang berasal dari daerah tropika dan subtropika.
·         Berwarna putih
·         Daun menjari
·         Batang berkayu
·         Warna buah Hijau : muda, Coklat : Tua
Kegunaan:
·         Serat dapat dipintal menjadi benang dan ditenun menjadi kain.
·         Sebagai kapas wajah (make up )
·         Kapas juga digunakan dalam jaring ikan, saringan kopi, tenda, dan pembatas buku.
·         Uang China pertama terbuat dari fiber kapas, dan juga uang dollar AS modern.
·         Penyebaran :  Asia,
b.      Gossipium herbacaceum
Ciri-ciri morfologi :
·         Habitus Pohon
·         Permukaannya kasar
·         Warnanya putih kekuning –kuningan
·         Daunnya membular lebar
·         Batang memiliki duri
·         Batang bulat dan membesar
·         Pohon ini tumbuh hingga setinggi 60-70 m dan dapat memiliki batang pohon yang cukup besar hingga mencapai diameter 3 m.
Kegunaan :
·         Sebagai pengisih kasur
·         Sebagai media tanam tumbuhan tertentu
Penyebaran :PulauJawa,.

c.       Hibiscus schizopetalus
http://farm4.staticflickr.com/3633/3385756285_0a87fa0d5a_z.jpg?zz=1
Ciri – ciri :
·         Bunga dari berbagai kultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah jambu.
·         Akar : Tunggang, coklat muda.
·         Batang: Bulat, berkayu, keras, diameter ± 9 cm, masih muda ungu setelah tua putih kotor.
·         Daun : Tunggal, tepi beringgit, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 10-16 cm, lebar 5-11 cm, hijau muda, hijau
·         Bunga: Tunggal, bentuk terompet, di ketiak daun, kelopak bentuk lonceng, berbagi lima, hijau kekuningan, mahkota terdiri dari lima belas sampai dua puluh daun mahkota, merah muda, benang sari banyak, tangkai sari merah, kepala sari kuning, putik bentuk tabung, merah
·         Buah : Kecil, lonjong, diameter ± 4 mm, masih muda putih setelah tua coklat..
·         Biji : Pipih, putih . Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima. Pada umumnya tinggi tanaman sekitar 2 sampai 5 meter.
Manfaat
Kembang sepatu banyak dijadikan tanaman hias karena bunganya yang cantik. Bunga digunakan untuk menyemir sepatu di India dan sebagai bunga persembahan. Di Tiongkok, bunga yang berwarna merah digunakan sebagai bahan pewarna makanan. Di Indonesia, daun dan bunga digunakan dalam berbagai pengobatan tradisional. Kembang sepatu yang dikeringkan juga diminum sebagai teh.

2.4  Suku Caricaceae
Semak atau pohon kecil yang batangnya tidak berkayu. Daun tunggal berbagi, memanjat, duduk daun tersebar tanpa daun penumpu. Bunga banci aktinomerf, mempunyai dasar bunga yang berbentuk seperti lonceng. Kelopak bertepi rata. Kelamin jantan dan kelamin betina berlekatan.  Benang sari 10ntertanam pada mahkotanya.  Bakal buah menumpang, buahnya merupakan buah buni dengan daging buah yang tebal dan lunak. Contoh tanaman inin yaitu
1.      Carica papaya ( pepaya)
http://www.vanheygen.com/Silhouette/images/papaya.jpg
·         Akar (Radix) papaya merupakan akar serabut(radix advencita).
·         Batang (Caulis) pada tanaman pepaya yaitu berbentuk bulat, dengan permukaan batang yang memperlihatkan berkas-berkas daun. Arah tumbuh batang yaitu tegak lurus yaitu jika arahnya lurus keatas. Permukaan batang tanaman pepaya yaitu licin. Batangnya berongga, biasanya tidak bercabang, dan tingginya dapat mencapai 10 m.
·         Daun (folium) pepaya merupakan daun tunggal, berukuran besar, juga mempunyai bagian-bagian daun lengkap (falicum completum) berupa pelepah atau upih daun (vagina), tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Daun pepaya dikatakan mempunyai bangun bulat (orbicularis), ujung daun yang meruncing, tangkai daun panjang dan berongga. Dilihat dari sususnan tulang daunnya, daun pepaya termasuk daun-daun yang bertulang menjari (palmineruis).
·         Bunga (flos) Pepaya termasuk golongan tumbuhan poligam (polygamus),karena pada satu tumbuhan terdapat bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna. Buah (fructus) Pepaya termasuk dalam golongan buah sungguh (buah sejati)tunggal. Buah papaya juga bentuknya bulat sampai lonjong.
·         Biji (semen) pepaya termasuk putih lembaga dalam (endospermium).
Manfaat :
  • Buah masak yang populer sebagai “buah meja”, selain untuk pencuci mulut juga sebagai pensuplai nutrisi/gizi terutama vitamin A dan C. Dalam industri makanan buah pepaya sering dijadikan bahan baku pembuatan (pencampur) saus tomat yakni untuk penambah cita rasa, warna dan kadar vitamin.
  • Dalam industri makanan, akarnya dapat digunakan sebagai obat penyembuh sakit ginjal dan kandung kencing.
  • Daunnya sebagai obat penyembuh penyakit malaria, kejang perut dan sakit panas. Bahkan daun mudanya enak dilalap dan untuk menambah nafsu makan,
  • Serta dapat menyembuhkan penyakit beri-beri dan untuk menyusun ransum ayam.
  • Batang buah muda dan daunnya mengandung getah putih yang berisikan enzim
  • Pemecah protein yang disebut “papaine” sehingga dapat melunakan daging untuk bahan kosmetik dan digunakan pada industri minuman (penjernih), industry farmasi dan textil.
  • Bunga pepaya yang berwarna putih dapat dirangkai dan digunakan sebagai “bunga kalung” pengganti bunga melati atau sering dibuat urap. Batangnya dapat dijadikan pencampur makanan ternak melalui proses pengirisan dan pengeringan.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Suku caricaceae dan suku Bixaceae merupakan suku dari tumbuhan bangsa Parietales. Contoh suku caricaceae yaitu Carica papaya, dan contoh suku bixaceae yaitu Bixa orellana.Suku Malvaceae merupakan bangsa Malvales yang ciri khasnya yaitu terdapatnya columna. Contoh suku malvaceae yaitu Averhoa blimbi. Suku Oxalidaceae merupakan bagian dari bangsa geraniales dimana bangsa ini kebanyakan berupa semak. Cohtoh pada suku ini yaitu Gossypium hyrsutum.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2007a. http://www.bbpp-lembang.info/index2.php?option=com_content. Diakses pada tanggal 27 oktober 2013.
Harsono,Tri dan B.Kaban. 2013. Taksonomi Tumbuhan Tingkat Tinggi. Medan ;    UNIMED
Purwanto, A. W. 2006. Euphorbia Tampil Prima dan Semarak Berbunga. Kanisius. Yogyakarta.
Santoso, iman. 2007. Biologi. Jakarta ; Erlangga
Tjitrosoepomo, Gembong. 1989. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta ; UGM Press